belajar di airport
Hari Minggu. Kami kira kami gila. Kami ingin bersenang-senang dan jalan-jalan. Kami harus belajar. Akhirnya jalan tengah pun diambil. Saya, Vidia dan Yeanching pergi bersama ke airport untuk belajar, sekalian mau ngejemput Dwee dan Cindy yang baru balik dari Jakarta. Tapi kita sengaja datang 14 jam lebih awal untuk belajar.
Kami mulai dari viewing mall terminal 1. Dengan cuek kita duduk di lantai, naroh buku di kursi dan mulai belajar. Dan orang-orang dengan penuh rasa ingin tahu ngeliatin kita seakan-akan kita atraksi bonbin. Biasanya kalau ngeliatin orang kan sembunyi-sembunyi, supaya nggak terlalu jelas. Eh ini dengan tidak tahu malunya mereka sampe melototin kita, sampe-sampe ada yang mendekat karena ingin lihat lebih jelas.
Dari viewing mall berpindah ke food court bagus yang di lantai 3 untuk duduk nyaman di atas meja. Di sana ada bule-bule Arab (mungkin mereka bingung ngeliat 3 anak belajar di airport, pasti pemandangan yang aneh banget) yang yang bilang kalau kami adalah 'lovely ladies'. Blahaha..
Ke toilet untuk sikat gigi berkat ide cemerlang saya. Cukup memalukan, tapi daripada gigi berlubang? Untungnya saya sikat gigi dengan cepat waktu tidak ada siapa-siapa di toilet. Tapi Yean Ching tidak beruntung, begitu baru mau mulai sikat ada ini cewek masuk. Langsung odolnya dia simpen di mulut.
Setelah itu disambung dengan Burger King. Nah waktu itu kita bertemu banyak teman seperjuangan. Sampai-sampai ada 3 meja lain yang belajar; 2 orang yang belajar sendirian, dan satu grup yang bertiga (yang kerjanya bukan belajar tapi ngobrol dan tidur. Buku-buku tergeletak tapi terlupakan. Yang dua pacaran jadi satu lagi serasa jadi nyamuk, jadi sebagian besar waktu dia cuman tidur). Ternyata nggak cuma kita yang gila... Tiga setengah jam kita di Burger King, makan, tapi kebanyakan tidur. Lalu BK mulai rame lagi dan kita mulai dilihatin lagi, sampe akhirnya kita pergi.
Lalu pergi ke foodcourt lantai dasar untuk makan. Sengaja makan pelan-pelan supaya menghabiskan waktu.
Terus kita ke terminal 2 untuk ganti suasana. Capek banget rasanya, seperti zombie hidup. Akhirnya malah tidur di bagian departure. Nggak peduli kalau orang-orang ngeliatin kita lagi karena kita sudah terlalu capek.
Akhirnya datang waktu yang ditunggu-tunggu. Menjemput Dwee dan Cindy sambil membawa kertas bertuliskan 'Miss Lawer & Miss Dwiyanti, Victoria Hall' diikuti slogan Victoria Hall yang cukup memalukan (Sun and sea, friends and home... All in Victoria Hall!). Mereka sama sekali tidak kelihatan, tapi tiba-tiba materialized di depan pintu arrival. Semua tertawa-tawa seperti orang gila. Adegan yang cukup bodoh.
Pulang naik bus (terpaksa) karena taksi tidak cukup memuat 5 orang. Di bus tidur lagi. Mereka dengan kejamnya menyuruh saya tetep bangun supaya bisa bangunin mereka kalau sudah sampe. Tapi saya toh tidur juga. Kursi sangat nyaman dan ac dingin asik. Tapi memang satu bus stop sebelum sampe saya cuma satu-satunya yang bangun.
Akhirnya pulang ke hostel dan tidur lagi, isi bensin. Pengalaman aneh banget. Di negara mana lagi saya mau belajar di airport kalau bukan di Singapur...
0 Comments:
Post a Comment
<< Home