'berbagi suami'
Cuplikan dialog Pak Haji yang sekarat dengan anak sulungnya, Nadim. (disesuaikan)
Pak Haji: Diim.... Nadiimm..... nantii... kalau kawiinn.........
Nadim: ya? Kenapa bah?
P. Haji: Kalau kawiiinn....... istri.... satu ajaa...
Nadim: Hehehe... Iya bah...
P. Haji: Jangan banyak-banyaaaak.......
Nadim: Idih, satu aja saya belom punya.
P. Haji: Susah ngurusinnyaaa........ Pusiiiinngg....
Nadim: (hehehe... ketawa dalam ati) iya iya... Abah tenang aja...
P. Haji: Diim....
Nadim: Kenapa lagi bah?
P. Haji: Pipiiss....
Beberapa hari lalu saya nonton Berbagi Suami bersama sobat SMP saya Dewi. Jangan salah, ini bukan sinetron kacangan lain, ini adalah karya terbaru sutradara tangguh Nia Dinata yang dari dulu hobi menggebrak dunia perfilman Indonesia dengan film-film keren tak lazim seperti Ca Bau Kan (ucapkan 'bau' dengan cepat seperti bakpau, jangan seperti baa-uu busuk) dan Arisan!.
Berbagi suami, sesuai judulnya, menceritakan tentang kehidupan wanita-wanita yang rela berbagi suami (doh...). Film ini unik, tragis, getir, bikin hati tergores sembilu, bikin ketawa, bikin perasaan berkecamuk, bikin ngeri, bikin jijik, bikin kasihan, bikin kita ckckckck entah berapa ratus kali (pengalaman terakhir begitu adalah saat nonton Closer), pokoknya campur aduk! Well, selain beberapa stereotype norak tentang etnis Tionghoa, film ini sungguh keren.
Yang lainnya, saat melihat Rieke Diah Pitaloka dalam daftar pemain sebelum saya nonton, saya terus terngiang-ngiang Mpok Oneng dari Bajaj Bajuri yang bego, lugu, dan jayus. Sama seperti saya lihat Friends' Rachel di film manapun Jennifer Aniston berada. Ternyata salah besar. Salah. Mpok Oneng entah ilang ke mana, digantikan Bulek Dwi yang perkasa dan petentang-petenteng. Sungguh jagoan! Piawai!
Dan saya pengen ketawa saat noleh ke sekeliling sehabis film selesai: lho, kok semua
penontonnya cewek! Memang bioskop agak-agak sepi karena hari kerja dan masih siang, tapi tetap saja, agak aneh juga.
Ide poligami digasak abis-abisan, diketawain, dari yang sembunyi-sembunyi, terang-terangan, sampe saking terang-terangannya ada juga yang semua istri hidup rukun damai bersama di satu rumah sempit. Edan. Kalau ada satu pesan: poligami sebaiknya ditumpas dari muka bumi! Begitu juga poliandri (walaupun lebih jarang kali ya)! Aneh tapi nyata, masih ada aja wanita-wanita yang mau saja dimadu. Jadi orang mbok jangan serakah, jangan aneh-aneh.
Dimadu, juga, orang-orang... jangan mau... Miris beneran hati ini liat wanita-wanita
aneh-aneh yang mau aja dimadu.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home