Saturday, October 15, 2005

perjalanan bus aneh

Kali ini saya akan berbual tentang orang-orang aneh yang dulu sempet naik satu bus sama kami. Udah lama sih, sekitar 2 bulan yang lalu... Kita lagi mau ke MOE meeting (jadi pake seragam sekolah). Tidak lama setelah kami naik, eh muncullah 4 orang oom2, yang tiga setengah baya, yang satu kakek-kakek. Cara jalan mereka yang luar biasa riang dan ceria sudah bisa bikin orang-orang menjadi merasa tidak enak. Dan mereka kebetulan ngambil tempat duduk di dekat kita.

Kita kan duduk seberang2an, saya bareng Cindy, dan di seberang kami Vidi bareng Dwee. Nah dari empat ini, dua orang ngambil tempat di depan Vidi dan Dwee. Ternyata mereka terbukti penumpang bus yang sangat ceria. Sepanjang perjalanan mereka mengobrol gembira. Itu doang sih nggak apa. Terus mereka menoleh ke arah kita. Sering. Banget.

Lalu... lalu.. dengan terkejut kami menyaksikan mereka mulai menggoyang-goyangkan kursi di depan mereka (ada dua anak sekolah lagi duduk!!) vigorously!! Dua anak yang digoyang-goyangin pertama cengo, lalu setelah itu mereka mulai tertawa cekikikan. Dua oom iseng itu ikutan cekakakan gembira. Terus dua anak itu langsung pindah tempat duduk. Kami hanya menyaksikan dengan takjub.

Bus berjalan berliku-liku dengan lambatnya. Dan kedua oom itu tak henti-hentinya masih menoleh-noleh ke arah kami! Rupanya mereka tertarik karena kita ngomong bahasa Indo. Tapi.. tapi... tidak usah melihat sampai seperti itu dong!!! Kami semua merasa cukup tersiksa tapi tidak mampu berbuat apa-apa selain duduk gelisah sambil berpura-pura melihat ke arah lain sambil mengutuk-ngutuk dalam hati... aduh cepetan keluar dong ini orang-orang aneh...

Karena capek sibuk ngelihat atas, bawah, pemandangan di luar jendela yang tidak menarik. akhirnya saya pura-pura tidur. Sampe bener-bener ketiduran. Bangun-bangun, tidak ada yang berubah mereka masih aja ada di bus dan kita masih juga belom nyampe-nyampe. Heran.

Terus, terus, mereka mulai make conversation! Sebenernya saya juga bingung apakah itu bisa disebut memulai percakapan... soalnya yang mereka lakukan adalah ngeliatin kita (dengan bersemangat) sambil berseru-seru beberapa patah kata dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak make sense seperti, "Indonesia?!!", "Batam?!!", "Take ferry or plane?!?!?!"

Bingung? Saya juga!!!

Tadinya saya pura-pura nggak liat. Eh, kok makin ngeyel. Terus aja mereka menghujankan kata-kata itu lagi. Dan payahnya mereka melihat langsung ke arah saya! Ini tidak bisa dibiarkan!!

Gimana ini, bagaimana? Dengan panik saya lihat kiri kanan mengharapkan bala bantuan dari teman-teman. Oh tidak, mereka semua dao. Pura-pura tidak melihat..!!!

Apa yang dilakukan kalau anda diajak ngomong? Tentu saja ngejawab, bukan... Apalagi waktu itu kita semua lagi pake seragam jadi harus menegakkan nama baik sekolah. Maka dengan ngeri campur sedikit geli, bingung, heran, merasa goblok, saya cuma ngangguk-ngangguk kayak robot atau bilang yes, no nggak jelas dengan paras muka yang jelas-jelas terlihat sedikit ketakutan.

Tidaak... Perjalanan bus telah menjadi aneh bin ajaib. Agak takut sih iya, tapi nggak terlalu juga, karena mereka kayaknya tidak berbahaya, cuman... aneh!!! Lalu... orang depan saya (yang ternyata adalah oom ketiga, salah satu dari empat yang masuk bus tadi) mulai ngajak ngomong saya juga!! Si orang ketiga ini nanya kalau kita-kita orang Indo. Ternyata, mereka juga orang Indo, dari Medan (so what?). Nanya ngapain kita pake seragam, kan lagi libur sekolah. Nanya kita mau ke mana.

Tapi setidaknya dia ngajak ngomongnya normal. Pake kalimat lengkap. Jadi ya saya jawab pendek-pendek seadanya, walaupun saya sudah berteriak-teriak dalam hati, "Kaypoh!!! Kaypoh!!! Dasar kaypoh!!!!". (kaypoh = busybody) Lagi-lagi teman-teman tidak ada yang membantu menjawab (sedih...).

Untung.... untung... untung... perjalanan aneh ini berlalu juga dan kita turun dari bus dengan selamat sehat walafiat (para oom-oom mengucapkan byebye dengan cerianya). Setelah pulih dari shock (sebagian besar gara-gara oom pertama dan kedua yang tingkahnya aneh banget) seperti keran dibuka saya langsung ngomel-ngomel, nggak bisa berenti-berenti... (kenapa tadi pasang muka tao? Kenapa tadi nggak bantuin gue? Tadi tuh orang ngajak ngomong atau apaan sih? Tadi gue ngeri abis!!! blablablabla)

Sebenernya oom2 itu juga nggak bermaksud jahat lah. Mungkin mereka itu cuman kaget dan gembira ketemu orang sebangsa setanah air. Terus jadi kegirangan. Tapi... tapi... tetap saja, memelototi orang asing di bus lalu ngajak ngomong dengan cara seperti itu... Aneh!! Ini terlalu aneh!!! Lagipula ini tidak menjelaskan tingkah mereka pertama kali tadi yang ngegoyang-goyangin kursi depan mereka. Ckckck... sudah tua tingkahnya kayak balita....

Hari itu sungguh perjalanan bus paling jayus yang pernah saya alami.

Monday, October 10, 2005

kenapakah?

Kenapa? Kenapa akhirnnya saya jadi jarang, jarang banget ngeblog? Rasanya sudah sering banget saya ngomel tentang sambungan internet yang kacau balau di hostel. Malah sekarang komputer-komputer di sekolah sudah di-reconfigurate, jadi... selamat tinggal, MSNmessenger, selamat tinggal, manga scan-manga scan kesayangan... Inikah tandanya bahwa kita semua harus mulai belajar sungguh-sungguh lagi? Prelim kelar, A level tiba. Lolos dari mulut buaya, masuk ke mulut harimau? Malahan, creative juices saya kayaknya udah mulai sekarat. Nggak ada hal-hal aneh yang bisa diomongin di blog akibat mugging terus di rumah. Tidak ada lagikah acara blogging? Tidak ada lagikah acara nonton DVD Stairway to Heaven malam-malam bareng Dwee dan Lita? Tidak ada lagikah Wang Zi Bian Qing Wa di channel U jam 7.30 malam (sinetron Taiwan yang saya lagi tergila-gila akan)?

Tidak!!! Selagi berjuang untuk 4As untuk A Level, sinetron harus tetap ditonton!! Sandaljepitism harus tetap berjaya!! Walaupun tidak ada internet, walaupun lebih dari separo hari dipakai untuk belajar sahaja di rumah, walaupun kehidupan sosial jadi menderita akibat jarang pergi keluar (paling banter ke gereja atau ke Parkway doang),... saya tidak akan menyerah!